“Dari informasi yang kita terima, budidaya lele ini hanya menggunakan media ember. Ini tidak butuh tempat dan panennya tidak butuh waktu lama. Bagi yang berminat, nanti akan kita undang donatur tersebut untuk berbagi ilmu teknik budidaya lele pada ember tersebut,” ujar pria yang juga berprofesi sebagai praktisi pendidikan ini.
Bak gayung bersambut, Camat Lubuak Bagaluang, Heriza Syafani menyambut positif program Masjid Al Quwait ini. Dia membandingkan, di zaman Rasulullah, masjid merupakan pusat kegiatan umat. Bukan hanya sekedar ibadah shalat wajib saja.
“Ini hal yang patut disyukuri, adanya kerjasama masjid dengan pihak ketiga. Apalagi, pemberian santunan ini dilakukan rutin setiap pekan. Mudah mudahan ini terus berlanjut,” ujar Heriza Syafani yang mengaku baru 2 bulan bertugas sebagai camat di Kecamatan Lubuak Bagaluang.
Pada kesempatan itu, dia juga mengapresiasi penghapal Al Quran, Febri dengan dua lembar uang 50 ribu. Febri yang merupakan santri Tahfizh Masjid Al Quwait mendapat giliran tampil pada JBB pekan ke-15. Para Hafizh tampil secara bergiliran pada setiap pekan. “Luar biasa Masjid Al Quwait yang telah melahirkan Hafizh melalui program Tahfizh,” ujarnya.