Hujan turun, Shalat Ied batal digelar. Jemaah pun bergegas keluar dari Bancah Laweh menuju masjid terdekat, sebagian ke Islamic Centre.
Sebab, biasanya tiap Shalat Ied digelar oleh Pemko Padang Panjang di GOR Chatib Soelaiman, Bancah Laweh atau di Lapangan Anas Karim pusat kota itu, jemaahnya tidak saja ramai dari dalam kota ini. Juga ramai datang dari nagari-nagari di kecamatan tetangganya (Batipuh dan X Koto), Kabupaten Tanah Datar.
Fenomena itu terkait hubungan emosional rakyat Padang Panjang, Batipuh dan X Koto (Pabasko) sejak dulu. Ikatan itu terjalin antara lain oleh sejarah perjuangan, sosial ekonomi, pendidikan dan budaya. Tidak heran, di lapangan ada LVRI Pabasko, F-KAN Pabasko, ikatan perantau Pabasko dan ivent tahunan pacu kuda Pabasko.
Kembali ke peristiwa gagalnya pelaksanaan Shalat Ied di GOR Chatib Soelaiman akibat hujan, Senin pagi (2/5), terus sebagian jemaah pergi ke Islamic Centre (IC), tidak pelak menimbulkan ledakan jumlah jamaah Shalat Ied di masjid Islamic Centre. Sebab, jemaah di masjid IC juga sudah ramai sebelumnya.
Tidak heran juga, jika jemaah penuh sampai ke teras di sisi kiri-kanan dan belakang masjid IC. Berikut, Lantai-2 sayap kiri-kanan dan belakang masjid tersebut. Kecuali itu, penyampaian laporan dan sambutan sebelum Shalat Ied juga berubah. Perubahannya, seperti adanya laporan dari PHBI kota dan pidato dari Walikota Fadly.