H. Leonardy Harmainy

Leonardy: Perlu Sinergi BPS Dengan Pemerintah Terendah

PADANG – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, H. Leonardy Harmainy Datuk Bandaro Basa menyampaikan perlunya koordinasi yang sinergis antara pusat dengan daerah serta semua kementerian serta lembaga, agar Implementasi Satu Data Indonesia dapat terwujud dengan baik.

Hal itu Ketua Badan Kehormatan (BK) DPD RI ini dalam Diskusi Bulanan Jaringan Pemred Sumbar bertajuk “Pelaksanaan UU No. 16 Tahun 1997 Tentang Statistik dan Implementasi Satu Data Indonesia” Rabu (16/3/2022) di The ZHM Premier Grandzuri Hotel Padang.

“Sinergitas pemerintah pusat dan daerah sangat penting dalam mewujudkan satu data indonesia. Begitu juga dengan kementerian dan lembaga termasuk pemda. Nah, ini akan memudahkan Bappenas dalam menganalisa data tersebut,” ungkap H. Leonardy, Senatro asal Sumbar ini

Dikatakan Leonardy, Peraturan Presiden ((Perpres) No. 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia, tang merupakan turunan dari UU No. 16 Tahun 1997 Tentang Statistik dan Implementasi Satu Data Indonesia.

“Ada 2.700 pusat data di Indonesia yang terdapat di 600 kementerian dan lembaga serta pemerintahan daerah. Agar data ini tidak salah digunakan, maka diperlukan privasi agar data itu aman dan dipercaya masyarakat. Sangat dibutuhkan SDM handal dalam mengolah dan mengamankan data tersebut, agar data yang dikeluarkan masyarakat betul-betul dipercaya masyarakat,” ungkap Bang Leo, sapaan akrab senator ini dia kalangan media.

Asteroid

Jangan Beri Setoran Kepada Setan

Siapa yang masih ingat nasihat kita kepada anak-anak sebelum mereka makan? Kalau saya, begini kira-kira kalimatnya,

“Dede jangan lupa berdoa dulu sebelum makan, kalau gak berdoa nanti makanan kita dimakan setan loh. Jadinya Dede udah makan banyak tapi gak kenyang-kenyang juga”

Bagaimana caranya mahluk yang hidup di alam lain, bisa makan dengan materi yang ada di alam kita? Saya juga belum seratus persen mengetahui caranya, tapi saya yakin hal tersebut terjadi, sebab Rasulullah yang memberitahu kita,

“Sesungguhnya setan akan menikmati makanan yang tidak disebut nama Allah saat memulainya” (Hadist riwayat Abu Dawud)

Nah, sekarang adakah di antara kita yang memberi nasihat yang sama kepada anak-anak sebelum mereka tidur seperti itu?

“Dede jangan lupa berdoa dulu sebelum tidur, kalau gak berdoa nanti nyenyak kita direbut setan loh. Jadinya Dede udah tidur lama tapi gak cukup-cukup juga”

Beneran, tidur kita sebagaimana makanan juga punya peluang yang sama direbut setan. Inilah dia penyebab utama mengapa tidur kita tidak bergizi.

Sahabat Abu Hurairoh diberitahu rahasia ini oleh setan sendiri yang saat itu berwujud manusia, dan Rasulullah membenarkan hal tersebut,

Kebakaran

Kebakaran Hanguskan Kantor PLN Balai Selasa

Pesisir Selatan – Kebakaran menghanguskan kantor PLN Balai Selasa. Bahkan video yang dilakukan penayanangan langsung oleh satu akun langsung Viral.

Terpantau di video kepanikan warga, dan petugas pemadam kebakaran sibuk memadamkan kobaran api. Selasa (2/8/2022) pukul 23.30 Wib.

Berdasarkan video live di facebook salah seorang, yang diduga pemilik akun menjelaskan kebakaran terjadi di Kecamatan Ranah Pesisir, Kabupaten Pesisir Selatan.

Memastikan kejadian kebakaran tersebut, Kabid Damkar Agnes Dheno Arnas, S.STP membenarkan. Jika terjadi kebakaran di Kecamatan Ranah Pesisir, yaitu kantor PLN Balai Selasa.

Dan, sampai saat ini anggota Damkar Balai Selasa masih memadamkan kobaran api. Sementara dugaan sementara penyebab kebakaran belum bisa dipastikan.

“Belum bisa kita pastikan penyebab kebakaran. Soalnya rekan – rekan masih di lapangan untuk upaya pemadaman,” tegas Agnes.

Ada dua unit mobil pemadam kebakaran dari Balai Selasa dikerahkan untuk memadamkan api.

Hingga berita ini diturunkan Rabu (9/2/2022) pukul 00.38 anggota Damkar Balai Selasa sedang di lapangan. (Rio)

SDN 22 Kampung Luar Vaksin Massal

Bergaya Ultah, 329 Siswa SDN 22 Kampung Luar di Vaksin

Pesisir Selatan – Sekolah Dasar Negeri (SDN) 22 Kampung Luar, Salido,Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat heboh.

Puluhan para guru dan petugas vaksinator dari Satgas percepatan Covid -19 Kabupaten Pesisir Selatan, menggunakan topi ulang tahun.

Kegiatan vaksinasi pagi itu, Sabtu (5/2/2022) dilaksanakan oleh Satgas percepatan Covid -19, melibatkan Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Polres Pessel. Dan pihak Sekolah Dasar Negeri 22 Kampung Luar Salido, Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan.

Kepala Sekolah SDN 22 Kampung Luar Salido, Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan Asril K, S, Pdi, M.Pd, mendukung pelaksanaan vaksinasi di selenggarakan di sekolahnya. Oleh Satgas percepatan Covid -19, melibatkan Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Polres Pessel.

Vaksinasi ini penting dalam mendukung proses belajar mengajar tatap muka. Sekaligus dalam mendukung percepatan vaksinasi di Kabupaten Pesisir Selatan, khususnya pelajar.

“Kita memang desain seperti ini, guru dan petugas vaksinator untuk memakai topi ulang tahun. Bahkan, dipintu masuk kesekolah kita sambut anak – anak dengan pertunjukan badut,” katanya.

Harnieti

Memaknai Merdeka Belajar

Oleh: Harnieti (Kepala UPTD SMPN 1 Kecamatan Luak)

Istilah merdeka belajar saat ini tidak asing lagi bagi kita. Terutama pada kalangan dunia pendidikan. Namun sebaiknya kita dapat memahami makna dan maksud dari istilah tersebut. Merdeka belajar bukan berarti murid diberi kebebasan belajar semaunya, tanpa adanya kontrol dari guru.

Akan tetapi bagaimana pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru mampu berpihak pada murid. Istilah Merdeka belajar lebih dikenal dalam kurikulum sekolah penggerak.

Saat ini sekitar 2.500 sekolah sesuai telah SK Mendikbudristek nomor 162 Tahun 2021 sebagai pelaksana kurikulum sekolah penggerak.

Konsep merdeka belajar dicetuskan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Konsep merdeka belajar merupakan gagasan Ki Hajar Dewantara. Yaitu, gagasan yang membebaskan guru dan murid menentukan sistem pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan.

Ki Hajar Dewantara memandang pendidikan sebagai pendorong bagi perkembangan murid, yaitu pendidikan mengajarkan untuk mencapai perubahan dan kebermanfaatan bagi lingkungan sekitar. (Wikipedia, 2021).

Merdeka belajar dalam arti bahwa sekolah, guru dan murid mempunyai kebebasan dalam berinovasi dan bertindak dalam proses belajar mengajar. Artinya guru tidak bersifat monoton dan memiliki kebebasan melakukan berbagai variasi dalam pembelajaran.